Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

keterangan

Dugaan Kecurangan Menyelimuti Seleksi Calon Wali Nagari Pesisir Selatan

Selasa, 09 Desember 2025 | Desember 09, 2025 WIB Last Updated 2025-12-09T15:26:06Z


 

PESISIR SELATAN –SUMATERANNEWSS.COM, Pelaksanaan Tes Kompetensi Dasar (TKD) bagi bakal calon Wali Nagari di Kabupaten Pesisir Selatan diterpa dugaan kecurangan. Sejumlah peserta mencium aroma tidak sedap dalam proses seleksi berbasis Computer Assisted Test (CAT) ini, menuding pelaksanaan tidak transparan dan berpotensi terjadi manipulasi.


Indikasi awal muncul dari beredarnya informasi mengenai bocoran kisi-kisi soal sebelum TKD dilaksanakan, yang diduga diterima oleh sebagian peserta.


Salah seorang peserta TKD, Erwin Koto, melaporkan adanya masalah teknis yang hanya dialami oleh dirinya saat ujian. "Komputer saya macet sehingga saya kehabisan waktu, sementara peserta yang lain sudah memulai," keluhnya. Gangguan ini menyebabkan ia terlambat memulai dan tidak mampu menyelesaikan seluruh soal, sementara peserta lain berjalan normal. Ia mengaku harus disibukkan memanggil panitia pelaksana untuk memperbaiki perangkatnya.


Tak hanya masalah teknis, kejanggalan juga terlihat dari hasil tes. Beberapa peserta dicurigai menyelesaikan seluruh soal dalam waktu sangat singkat, bahkan hanya sekitar 30 menit dari total waktu 90 menit yang disediakan. Ironisnya, mereka justru meraih nilai tinggi di atas rata-rata.


Seorang peserta berlatar belakang sarjana menyatakan keheranannya atas fenomena ini. Ia menuturkan bahwa tingkat kesulitan soal cukup tinggi, namun terdapat peserta yang sehari-hari bekerja di kebun dengan tingkat literasi minim mampu mengerjakan soal hanya dalam beberapa menit dan meraih nilai tinggi.


"Masalah tes kemampuan dasar ini, bukan adu nasib, tapi memang mengasah kemampuan, harus banyak membaca dan belajar. Tapi saat TKD tersebut seolah-olah adu nasib," imbuhnya.


Peserta lain dari nagari berbeda juga mengungkapkan keanehan serupa. "Dengan tingkat kesulitan soal yang di atas rata-rata, peserta bahkan bisa mendapatkan nilai 90 lebih, dengan menjawab benar 56 soal dari 60 soal, dengan sisa waktu kurang lebih 40 menit. Ini terkadang juga di luar nalar kita," katanya.


Ada pula peserta yang mengaku tidak sempat mempersiapkan diri karena disibukkan dengan penanganan bencana banjir di nagarinya. Ia mengaku hanya bisa menjawab benar lebih dari 50% soal, namun merasa tidak yakin bisa meraih persentase jawaban benar sebanyak itu.


Situasi ini memicu desakan dari para peserta agar pemerintah daerah dan panitia pelaksana segera melakukan evaluasi menyeluruh. Mereka secara tegas meminta agar proses seleksi dilakukan secara transparan, adil, dan bebas dari indikasi permainan yang merugikan.


Bahkan, sebagian peserta menyuarakan kemungkinan untuk mengulang TKD bagi seluruh peserta demi menjamin kredibilitas.


Hingga berita ini diturunkan, pihak panitia penyelenggara TKD belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan kecurangan yang merebak. Para peserta berharap adanya klarifikasi dan langkah konkret agar proses seleksi Wali Nagari berjalan jujur dan kredibel, demi menghasilkan calon pemimpin nagari yang berkualitas. (AMS) 

×
Berita Terbaru Update