Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

keterangan

Tantangan dan Solusi dalam Mewujudkan Kemandirian dan Kedaulatan Pangan

Rabu, 24 September 2025 | September 24, 2025 WIB Last Updated 2025-09-24T10:02:45Z


 

Oleh :  Kms Idham Abubakar,SP

Pengurus Ikaperta Unsri 2019 sd 2028


Di Era Pemerintahan Presiden RI Bapak Prabowo Subianto program swasembada pangan dan Program Bergizi Gratis (MBG) menjadi program unggulan.  

Provinsi Sumatera Selatan adalah salah satu Provinsi yang menjadi adalan untuk mewujudkan swasembada pangan karena banyak lahan  pertanian yang sejak Presiden Soeharto telah dimulai dengan program transmigrasi, Bimas,Irigasi, pendirian Pabrik Pupuk (PT Pusri) dan lain lain.  Namun perlu diketahui bersama ada beberapa tantangan dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan yaitu fungsi Lahan Pertanian yang berubah karena  Urbanisasi dan proyek industri menyebabkan berkurangnya lahan subur.

       Kemudian Ketergantungan pada Impor produk  pangan seperti kedelai, gandum, bawang putih dan lain lain masih sangat bergantung pada luar negeri.  Faktor lain Kebijakan yang tidak Konsisten misal banyak program pangan berubah-ubah dan tidak terintegrasi antar lembaga.

       Ketimpangan Akses Teknologi dan Sumber Daya diantaranya Petani kecil sulit mengakses benih unggul, irigasi, pupuk, dan pasar.

    Dampak Perubahan Iklim yaitu Banjir, kekeringan, dan cuaca ekstrem mengancam produksi pangan.


 Proses Pencapaian dan Langkah-langkah Strategis


Reforma Agraria dengan Menata kembali distribusi lahan untuk petani kecil agar produksi pangan berkelanjutan.

    Diversifikasi Pangan Lokal,  Mendorong konsumsi pangan lokal seperti sagu, singkong, jagung, dan sorgum.


Penguatan Rantai Pasok dengan cara memperpendek rantai distribusi agar petani mendapat harga yang adil dan konsumen tidak dibebani harga tinggi.

   Inovasi Teknologi Tepat Guna dengan cara Memperkenalkan teknologi irigasi hemat air, pupuk organik, dan sistem pertanian presisi.

Perlindungan Kebijakan yaitu : Menetapkan regulasi tarif dan non-tarif untuk menjaga produk lokal dari gempuran impor.


Pendidikan Gizi dan Konsumsi Bijak: Meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak tergantung pada makanan instan atau impor semata.


 Kegunaan dan Dampak Positif


Stabilitas Sosial dan Politik: Negara yang mampu memberi makan rakyatnya cenderung lebih stabil.


Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan penyerapan tenaga kerja.


Kesehatan Masyarakat: Keamanan pangan yang terjamin berpengaruh langsung terhadap kualitas hidup dan produktivitas manusia.


Kemandirian Geopolitik: Negara tidak mudah ditekan secara politik melalui manipulasi pasokan pangan


 Pentingnya  Pilar Pangan (Kedaulatan dan kemandirian  Pangan)


Ketahanan Nasional: Pangan adalah bagian dari pertahanan negara. Negara yang bergantung pada impor pangan mudah terguncang oleh krisis global.


Perlindungan Petani dan Ekonomi Lokal: Kedaulatan dan kemandirian pangan memberi ruang bagi petani kecil untuk berkembang dan mencegah ketimpangan akibat liberalisasi pasar.


Ketangguhan dalam Krisis: Pandemi, perubahan iklim, dan konflik geopolitik membuktikan pentingnya sistem pangan yang mandiri dan tahan gangguan.


Pencegahan Kelaparan dan Gizi Buruk: Keamanan pangan menjamin bahwa semua warga, terutama kelompok rentan, tidak terabaikan dalam akses pangan yang sehat dan layak (Sumber Agri FA)

Semoga niat  baik dan program Presiden Bapak Prabowo Subianto dalam kurun waktu 3 tahun kedepan dapat  tercapai mewujudkan Negara Indonesia  Swasembada Pangan.Aamin.

×
Berita Terbaru Update