INDRALAYA-SumateranNewss.com
Kantor Kementerian Agama (Kanmenag) Kabupaten Ogan Ilir (OI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka kegiatan Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan, yang berlangsung Senin (30/6/25) di Aula Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kanmenag Kabupaten Ogan Ilir.
Menindaklanjuti Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam Nomor 408 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan, serta Surat Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ogan Ilir Nomor 954 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2025.
Penguatan deteksi dini konflik sosial berdimensi keagamaan tingkat kabupaten ogan Ilir tahun 2025.
" Merawat kebersamaan, meneguhkan moderasi beragama di tengah keberagaman".
Adapun peserta FGD yang diselenggarakan oleh seksi bimbingan masyarakat Islam Kementerian agama Kabupaten OI yaitu H. Wahiddin, Kepala kantor kementerian agama kabupaten OI, H. Susanto, Kepala Seksi bimas islam, Kanmenag OI, H. Suryo Widarto, kepala KUA Indralaya, Mahsan kepala KUA Indralaya utara, Arie Yuli Dwi Putri, penyuluh agama islam, Intan Juwita, pranata humas, Ardani dari Nahdatul Ulama, H.Nur Hasan dari Majelis Ulama Indonesia, Eddy Wahyudin dari Muhammadiyah, Karyani dari Pers, H. Hajib Gofur Sekretaris Masjid Agung An Nur, dan Komaruddin, dari Dewan Masjid Indonesia.
Peserta FGD yang berasal dari berbagai unsur, pemerintah, masyarakat sipil,organisasi kemasyarakatan dan pemangku kepentingan lainnya berkomitmen antara lain menjaga kerukunan intra dan antar agama melalui penguatan deteksi dini dan penanganan potensi konflik secara inklusif, berkeadilan, meneguhkan nilai nilai bina damai dalam setiap pendekatan dan kebijakan dengan menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan.
Tak hanya itu siap berkolaborasi lintas sektor, agama dan keyakinan dalam rangka membangun sinergi yang kuat antara pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh warga untuk mewujudkan kehidupan sosial yang aman, damai dan harmonis.
Pada Kesempatan awal Kakanmenag OI H.Wahiddin, saat membuka FGD antara lain mengatakan kita harus menjaga Sumatera Selatan dan khususnya Kabupaten OI yang terdiri dari beragam budaya, jangan sampai terjadi konflik, bagaimana mendeteksi sejak dini.
Lanjut Wahiddin, untuk itu pelaksanaan diskusi sebagai bentuk penguatan deteksi dini, untuk menjaga kabupaten OI sebagai kabupaten yang zero konflik, jangan sampai terjadi konflik karena diketahui kabupaten OI terdiri dari beragam budaya dan bahasa daerah.
***(Yan)