Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

keterangan

Tenun Perelung Kembali Dikembangkan Dekranasda Lahat

Kamis, 22 Mei 2025 | Mei 22, 2025 WIB Last Updated 2025-05-23T00:14:37Z


Sumaterannewss. Com, Lahat - Perelung nama kain tradisional Lahat yang motifnya berbeda dari songket Palembang, kembali dikembangkan Dekranasda Lahat. Mala pengrajin di Desa Rambai Kace, Kecamatan Suka Merindu, Lahat. Adalah penduduk setempat yang belajar dan saat ini cakap menenun Perelung.


"Perelung ini berbeda dengan songket, motif yang kuno dan saya buat ini Ipang Bajik yang menggambarkan manisnya kehidupan, motif bintang bertabur dan bintang berkurung melambangkan etika dan tata krama. Orang tua jaman dulu membuatnya penuh makna," kata Mala, Rabu (21/5/25) di gedung Dekranasda Lahat.


Sedangkan motif bunga kunyit melambangkan dinamika kehidupan masa lalu, pesan-pesan ini tergambar dari motifnya. Sedangkan teknik membuat Songket dan Perelung agak sedikit berbeda, sebab bolak balik dilihat begitu rapi, sebab selain benang yang ditenun, benang emas yang dimasukkan menggunakan teknik cukit. 


Penamaan lokal Perelung menurut almarhum Ismeth Inonu SY budayawan Lahat yang pernah menjadi ketua Dewan Kesenian Lahat, pada wawancara penulis di Desember 2016 bisa jadi dari kata Relung.


"Hal ini disebabkan selendang ini dalam acara tradisi, dipakai untuk menyatukan seseorang dalam selendang," paparnya.


Cerita penenun yang awal membuat replika dan merekonstruksi motif lama nya ini diperkirakan usia kain ada yang lebih dari 100 tahun dan terlihat ada 10 motif.


Menurut Ketua Dekranasda Lahat Ir Sri Meliyana  Bursah, ucapan awal melihat kain Perelung adalah terimakasih pada nenek moyang kita.


"Tidak bisa dipungkiri keindahan kain hingga filosofi dari motif yang ada, teknologi dan peradaban pemikiran nenek moyang kita sangat luar biasa," jelasnya.


Harapannya terus dilestarikan motif kuno ini. Semoga akan semakin banyak temuan motif kuno lainnya dari Perelung ini dipakai dalam tenun.


"Kita bangga dengan penenun Perelung di Rambai Kace, Suka Merindu. Yang masih mempertahankan budaya dan tradisi menenun," tegasnya. (Sofi)

 





×
Berita Terbaru Update