×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

keterangan

Jalan Bergelombang di Jalintim Palembang–Betung: Maut Mengintai Setiap Saat

Senin, 12 Mei 2025 | Mei 12, 2025 WIB Last Updated 2025-05-12T09:03:09Z


BANYUASIN , Sumaterannewss. Com– Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang–Betung, yang merupakan salah satu jalur Nasional penghubung antar wilayah di Sumatera Selatan, kini berubah menjadi jalur maut. Jalan yang seharusnya menjadi urat nadi perekonomian, justru menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengguna jalan(12/05/2025).


Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi jalan yang bergelombang parah, sempit, dan tidak rata, membuat kendaraan – baik roda dua maupun roda empat – harus ekstra waspada. Tidak jarang, pengendara motor terlihat kehilangan kendali saat melewati gelombang aspal yang tak beraturan, bahkan beberapa mobil harus melambat drastis demi menghindari benturan keras yang bisa merusak kendaraan mereka.


“Rasanya seperti naik perahu di tengah laut saat badai. Bergelombang ke sana ke mari. Kalau tidak hati-hati, bisa celaka,” ujar Eko, salah satu pengendara yang rutin melintas di jalan tersebut.


Kondisi ini diperparah dengan lebar jalan yang terbatas. Truk dan mobil operloot (overload) yang melintas sering kesulitan menyalip kendaraan lain, menciptakan antrean panjang dan rawan gesekan. Banyak sopir harus bersabar di tengah jalan sempit dan bergelombang, dengan risiko keselamatan yang tinggi.


Yang lebih memprihatinkan, kerusakan ini bukan terjadi dalam hitungan hari atau minggu. Sudah bertahun-tahun kondisi ini dikeluhkan masyarakat. Namun, bukannya diperbaiki secara permanen, pihak terkait hanya melakukan pengerukan atau pengikisan permukaan jalan menggunakan alat berat (sekrap), yang justru memperparah kerusakan.


“Disekrap doang, habis itu ditinggal. Jalan makin parah, makin hancur. Nggak ada perbaikan beneran,” keluh warga sekitar yang juga menjadi saksi mata beberapa kecelakaan akibat kerusakan tersebut.


Kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat kondisi jalan ini bukan hanya sekali dua kali. Korban luka hingga korban jiwa telah berjatuhan. Namun sayangnya, belum ada perhatian serius dari pemerintah maupun instansi yang bertanggung jawab. Warga dan pengguna jalan mempertanyakan, berapa lagi korban yang harus menjadi tumbal sebelum ada tindakan nyata?


Jalintim Palembang–Betung bukan hanya dilalui kendaraan pribadi, tetapi juga menjadi jalur logistik, distribusi bahan pokok, dan transportasi antar kota. Ketika infrastruktur utama ini rusak parah dan dibiarkan, maka yang dipertaruhkan bukan hanya nyawa pengguna jalan, tetapi juga stabilitas ekonomi kawasan.


Masyarakat mendesak agar pemerintah pusat dan daerah segera turun tangan. Perbaikan permanen harus menjadi prioritas, bukan sekadar tambal sulam atau pengerukan setengah hati. Jalan adalah kebutuhan dasar, bukan kemewahan. Keselamatan warga adalah tanggung jawab negara, bukan pilihan.


(Andre)

 

×
Berita Terbaru Update